1. Pengolahan Tanah
    1. Tanah dicangkul/dibajak hingga gembur
    2. Buat bedengan membujur dari timur ke barat
    3. Ukuran bedengan 100 – 200 Cm tinggi 50 Cm pada musim penghujan dan 30 Cm pada musim kemarau
    4. Jarak lubang tanam 50 x 70 Cm pada musim penghujan dan 40 x 60 Cm pada musim kemarau
    5. Taburkan SP /TSP dan timbun dengan tanah, didiamkan minimal 1 bulan.
    6. Semprot bedengan dengan irengan dan vitplus. Masing masing menghabiskan 30 liter dan 10 liter.

2. Penyiapan Benih

  1. Rendam benih dalam larutan fungidor 50 EC selama 6 jam
  2. Kecambahkan dulu sebelum dipindah ke polibeg agar seragam
  3. Siram benih dalam polibeg dengan VITA+ dan Agropos 5 hari sekali
  4. Benih pindahkan ke lahan setelah berumur 18 – 22 hari.

3. Persiapan Tanam

  1. 7 – 10 hari sebelum bibit dipindah, pupuk bedengan dengan ZA dan ZK/KCL, NPK pada kiri kanan sesuai arah bedengan dengan jarak 10 Cm dari tepi atau 30 Gram per lubang tanam dengan cara menugal dengan kedalaman minimal 20 Cm kemudian ditutup dengan tanah.
  2. Siram lubang tanam 1 hari sebelum tanam dengan agropos dan VITA+ dicampur fungidor 50 ec dengan dosis perember 10 lt masing-masing 50 ml, 40 ml. perlubang tanam di kocor sebanyak 50 ML.
  3. Penanaman sebaiknya pada sore hari agar tidak terjadi penguapan

4. Pemupukan

  1. Pupuk Dasar

2. Pupuk Susulan

Pupuk susulan I, II, III diberikan dengan ditugal di samping kiri dan kanan tanaman dengan jarak 20 – 25 Cm dan siram dengan Fungidor dan Basmilat agar bila ada akar yang terputus terhindar dari serangan jamur dan bakteri.
Dosis pupuk per tanaman 1 – 1,5 sendok makan penuh dan tutup kembali dengan tanah.

  1. Pupuk Siram / Kocor

– Agrophos                     :   30 ML

– ZA                               : 100  Gram

– VITA+                         : 30 ML

– PRIMARIN B             : 5 – 10 ML

– Agrophos                     : 50 ML

– FERTIKA                    : 50 – 100 Gram

– VITA+                         : 30-50 ML

– PRIMARIN B             : 5 – 25 ML

– ZA                               : 20 – 40 Gram

  1. Pupuk Semprot

– Agrophos         : 20 – 50 ML/2 – 5 tutup

– PRIMARIN B : 20 – 50 ML/2 -5 tutup

– VITA+             : 30 ML/3 tutup

– PRIMAVIT     : 20 – 30 ML/2- 3 tutup

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

  1. Hama Tanaman Cabai

OPT yang sering mengganggu dan menyerang antara lain : ulat tanah, ulat grayak, kutu  daun, thrips, kutu kebul, lalat buah dan tungau

Pengendalian OPT jenis ulat tanah, ulat grayak, lalat buah dengan menggunakan Basmilat 80 EC ditambah P3 dengan dosis 30 ML dan 5 ML.

Pengendalian OPT jenis kutu kebul, kutu daun dan tungau dengan menggunakan Biagro 60 EC ditambah P3 dengan dosis 10 – 15 ML dan 5 ML.

  1. Penyakit Tanaman Cabai
    • Tanaman yang sudah terserang dapat disemprot dengan dosis 30 ml/tangki 14/lt dengan interval 5 hari sekali sebanyak 3 kali .
    • Waktu aplikasi sebaiknya dimix/dioplos dengan primavit atau mgp dengan dosis 30 ml /tangki 14 lt.
    • Penyemprotan sebaiknya pada pagi atau sore hari.
      • Umur 10 hst semprot tanaman dengan aktor – 9 dosis 14 ml/tangki 14 lt
      • Umur 20 hst semprot kembali dengan aktor – 9 dosis 14 ml/tangki 14 lt
      • Umur 40 hst semprot kembali dengan aktor- 9 dosis 21 ml/tangki 14 lt.Apabila serangan virus sudah berhenti penyemprotan aktor -9 dapat dihentikan selanjutnya untuk menjaga kondisi tanaman tetap stabil dan prima disarankan penyemprotan primavit dan primarin B rutin setiap minggu.Penyakit yang disebabkan oleh cendawan/jamur :
        Penyakit yang sering menyerang antara lain : layu fusarium, busuk batang bawah, busuk buah antraknasa (pathek), busuk daun (phytopthora investan), bercak daun, busuk batang atas.
        Pengendalian layu fusarium, busuk batang bawah, pathek dengan menggunakan Fungidor 50 EC ditambah P3 dengan dosis 30 ML dan 5 ML per tangki 14 Liter.
        Pengendalian phytopthora investan, bercak daun dan busuk batang atas dengan menggunakan Mikocide 70 WSC ditambah  P3 dengan dosis 20 ML dan 5 ML.Catatan :
        Penyakit layu fusarium mengganas pada saat cabai berumur 60 – 70 HST. Pengendaliannya : kocor /siram dengan Mikocide 70 WSC dan P3 dengan dosis 20 ML dan 4 ML, interval pengocoran 5 hari sekali sebanyak 5 x berturut-turut.

        1. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri :

        Penyakit ini sering mengganggu pada saat tanaman mulai berumur 30 HST ke atas. Pengendalian dengan menggunakan Basmilat 80 EC ditambah P3 dengan dosis 30 ML dan 5 ML per tangki 14 Liter dengan cara dikocor.

        1. Penyakit yang disebabkan defisiensi unsure mikro / kekurangan nutrisi :

        Ciri penyakit ini antara lain : pertumbuhan kerdil, daun kaku, daun kuning, pucuk keriting dan kaku, daun menciut ke bawah, daun mengeras,  pucuk buah kuning, kuncup mati, tangkai buah menguning, bunga rontok, daun rontok dan buah lembek.

        Pengendalian :

        • Pertumbuhan kerdil, daun kaku dengan menggunakan Agrophos dan P3 dengan dosis 20 ML dan 5 ML per ember 10 Liter dengan cara dikocor.
        • Daun keriting, pucuk kuning, daun menciut ke bawah, daun mengeras dan kaku, pucuk buah menguning dengan menggunakan Primavit, MGP dan P3 dengan dosis 20ML, 20 ML dan 5 ML per tangki 14 Liter dengan cara disemprot.
        • Kuncup mati dan keriting, bunga dan daun rontok dengan menggunakan Primarin B, VITA+ dan P3 dengan dosis 20 ML, 30 ML dan 5 ML per tangki 14 Liter.
        • Tangkai buah kuning dan buah lembek dengan menggunakan Kalsi+ dengan dosis 1 – 2 sendok makan per tangki 14 Liter, dengan disemprot.
        1. Penyakit yang disebabkan oleh virus Gemini.Mozaik,keriting kerdil

        Penyakit ini dapat menyebabkan tanaman menjadi berwarna kuning kehijauan atau kuning tua sampai kuning cerah.serangan penyakit ini dapat menyebabkan gagal panen sama sekali. Inang dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah kutu kebul,thrip dn tungau.
        Masa paling rawan tanaman terserang diantara umur 10,20,40,60 dan 80 hst.
        Pengendalian : Pengendalian menggunakan aktor-9 bisa preventif dan kuratif.

        PREVENTIF:

      • Umur 10 hst semprot tanaman dengan aktor – 9 dosis 14 ml/tangki 14 lt
      • Umur 20 hst semprot kembali dengan aktor – 9 dosis 14 ml/tangki 14 lt
      • Umur 40 hst semprot kembali dengan aktor- 9 dosis 21 ml/tangki 14 lt.

KURATIF :

             .  Tanaman yang sudah terserang dapat disemprot dengan dosis 30 ml/tangki 14/lt dengan interval 5 hari sekali sebanyak 3 kali .

. Waktu aplikasi sebaiknya dimix/dioplos dengan primavit atau mgp dengan dosis 30 ml /tangki 14 lt.

. Penyemprotan sebaiknya pada pagi atau sore hari.

. Apabila serangan virus sudah berhenti penyemprotan aktor -9 dapat dihentikan selanjutnya untuk menjaga kondisi tanaman tetap stabil dan prima disarankan penyemprotan primavit dan primarin B rutin setiap minggu.

  1. Kebutuhan Pupuk dan Pestisida per 1000 M² (2000 batang)

 

NO JENIS KEBUTUHAN UKURAN HARGA JUMLAH
1 IRENGAN 30 BOTOL 1000 ML
2 PRIMARIN B 6 BOTOL 500 ML
3 VITA+ 3 BOTOL 1000 ML
4 PRIMAVIT 3 BOTOL 500 ML
5 KALSI+ 2 BUNGKUS 1 KG
6 AGROPHOS 10 BOTOL 500 ML
7 MGP 4 BOTOL 500 ML
8 BIAGRO 60 EC 3 BOTOL 100 ML
9 FUNGIDOR 50 EC 5 BOTOL 500 ML
10 MIKOCIDE 70 WSC 2 BOTOL 250 ML
11 BASMILAT 3 BOTOL 250 ML
12 P3 1 BOTOL 250 ML
13 NATUCIDE 1 BOTOL 250 ML
14 AKTOR-9 2 BOTOL 100 ML